Pangdam Andi Muhammad didampingi Danrem 141/Toddopuli Brigjen TNI Djashar Djamil, Dandim 1405/Mallusetasi Letkol TNI Agung Wirakusuma Eka Putra dan rombongan singgah di Kota Parepare setelah melakukan kunjungan kerja di beberapa daerah. Salah satunya meninjau kegiatan TNI Membangun Desa (TNI-MD) di Kabupaten Wajo.
Menurut putra Andi Bau Sawa Mappanyukki ini, dulu kita tidak mengenal demo ataupun yang namanya unjuk rasa tetapi berjuang melawan penjajah. “Sedikit-sedikit demo, padahal itu bukan budaya kita,” ujar salah satu cucu dari almarhum Sultan Ibrahim Andi Mappanyukki, Raja Bone XXXII tahun 1931 yang juga pernah berkuasa sebagai Datu Suppa, di Zaman Kerajaan Tempo doeloe.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat membudayakan budaya leluhur kita dulu. Dimana selalu saling mengingatkan (Sipakainge), saling menghormati (Sipakatau), dan saling menghargai (Sipakelebbi).
Sebagai Pangdam yang membawahi tiga propinsi yaitu Sulsel, Sulbar, dan Sultra, Andi Muhammad mengaku mempuyai tanggungjawab menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45, sudah final sehingga dia mengajak warga negara menjaganya.
Tidak bisa dipungkiri, banyak negara lain yang iri dengan negara kesatuan kita. NKRI yang berbagai suku, sejumlah agama dan beberapa pulau, justru masyarakatnya hidup makmur dan damai.
Selain itu NKRI memiliki sumber daya alam yang luar biasa, baik didarat maupun di laut.Pungkasnya.