Andi Kumala Idjo raja Gowa ke 38
Prosesi pencucian benda pusaka kerajaan Gowa Dapat disaksikan.
InfoIndomaju.Com- GOWA SULSEL-Accera kalompoang merupakan upacara adat untuk membersihkan benda-benda pusaka kerajaan Gowa yang tersimpan dimuseum Balla Lompoa. Inti dari upacara ini adalah allangiri kalompoang, yaitu pembersihan dan penimbangan salokoa (mahkota) I Tumanurunga, yang kemudian disimbolkan dalam pelantikan raja- raja Gowa berikutnya.
Ritual sebelum mulai acara accera.
Darah Kerbau sudah disiapkan sebelum disembeli Kerbau di arak.
Acara Kalompoang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Dzulhijja di Hari Raya Idul Adha usai shalat id dilanjutkan Accera Kalompoang bertempat di Balla Lompoa Sungguminasa Gowa.
Sanak keluarga, Pejabat Pemerintah dan undangan dapat mengikuti dan menghadiri ritual Accera Kalompoang ini.
Keturunan raja Gowa ke-36,
Andi Syamsuddin Pattasessu (tengah) mencuci benda pusaka kerajaan Gowa (accere’ kalampoa) di Istana Ballalompoa Gowa- Sulsel,
Sebanyak 14 benda pusaka kerajaan Gowa yang terdiri dari mahkota, pedang, dan gelang emas dicuci menggunakan air suci dan darah hewan qurban yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha yang pelaksanaannya beberapa Tahun lalu .
ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/ed/pd/14
Dua tahun terakhir ini tidak dilaksanakan karena adanya Pandemi Covid-19.
Museum Balla Lompoa adalah sebuah museum yang terletak di tengah-tengah Kelurahan Sungguminasa Gowa Sulawesi Selatan .
Museum ini didirikan pada tanggal 11 Desember 1973. Balla Lompoa dapat diartikan rumah besar atau istana bagi raja-raja dari Kerajaan Gowa.
Museum ini dibangun di areal seluas 7663 m2 tahun 1936 di masa Raja Gowa ke-XXV.
Luas bangunan kayu 1144 m2. Bangunan ini terbuat dari bahan kayu jati bercorak arsitektur tradisional.
Ada juga terdapat teknik modern di beberapa bagian tertentu, misalnya di persambungan kayu menggunakan baut, bahkan bagian dapurnya menggunakan bahan batu bata.[1]