InfoIndoMaju.Com - PAREPARE.-Menteri Agama RI Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar, MA. menjelaskan, pendidikan berbasis cinta mampu membangun karakter generasi muda yang lebih humanis, berempati, dan memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
Di depan 1.500 peserta Kuliah Umum IAIN Parepare, Prof. Nasaruddin Umar menegaskan, integrasi kearifan lokal juga dinilai penting untuk memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus globalisasi.
Kuliah umum yang berlangsung di auditorium, Jumat (25/7/25), dihadiri ribuan peserta terdiri dari mahasiswa dan undangan dari civitas akademika IAIN Parepare, pegawai Kemenag, ormas dan tokoh masyarakat. Antusiasme peserta terlihat dari penuhnya kursi auditorium yang berkapasitas 1.500 kursi, sementara peserta lainnya berjubel dan berdiri dibagian belakang.
Dalam kuliahnya, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini membahas tema;
“Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dalam Pendidikan Tinggi: Integrasi Ilmu dan Kearifan Lokal”.
Dikatakan, integrasi kearifan lokal juga dinilai penting untuk memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus globalisasi.
Kuliah umum ini diawali peresmian gedung laboratorium terpadu ditandai prosesi pengguntingan pita di halaman utama gedung megah tersebut. Menteri Agama didampingi Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam (Pendis), Prof. Dr. H. M. Arskal Salim GP, M.Ag., Wali Kota Parepare, H. Tasmin Hamid, Wakil Wali Kota Parepare, H. Hermanto, serta Ketua DPRD Parepare, H. Kaharuddin Kadir.
Usai peresmian, Menteri Agama dan rombongan meninjau ruang-ruang laboratorium di lantai 1. Gedung berlantai 5 dengan 33 ruangan ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 38 miliar tahun 2024 melalui program SBSN.
Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag menyampaikan rasa syukur atas peresmian laboratorium terpadu ini. Kehadiran fasilitas ini diharapkan menjadi langkah maju dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan riset di lingkungan kampus.
“Kami berharap kehadiran laboratorium ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh program studi. Laboratorium ini menjadi sarana penting bagi pengembangan kompetensi mahasiswa secara praktis,” ujar Prof. Hannani.
Rektor menekankan, pembangunan fasilitas pendidikan merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan. “Laboratorium ini bukan hanya simbol kemajuan fisik, tetapi juga bukti keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi Islam,” tegas Hannani. (ima)
