Forum Wartawan Senior Ajattappareng adalah kumpulan wartawan yang telah mengabdi di dunia jurnalistik lebih dari 30 tahun dan berdomisili di wilayah Ajattappareng, Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap dan Enrekang. Forum ini bukan merupakan organisasi Pers, Wadah SILATURAHMI Pertemuan insan Pers, namun bertujuan untuk :
- Mendorong Kreativitas dan Profesionalisme Wartawan, independen tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun dalam menjalankan tugas jurnalistik.
- Mendorong dan membantu wartawan lebih aktif dan kreatif dalam menjalankan tugas jurnalistik, khususnya yang bertugas dan berdomisili di wilayah Ajattappareng.
- Menjalin Kemitraan Positif: Membangun hubungan baik dengan institusi atau organisasi lain untuk meningkatkan. kehumasan dan ekspos kegiatan ke masyarakat.
- Mengawal dan Mendukung Pembangunan Daerah : Berkontribusi dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan pembangunan daerah melalui jurnalisme yang bertanggung jawab.
- Meningkatkan Solidaritas dan Kepedulian antara wartawan muda dan wartawan senior, serta mendukung kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Kenang Wartawan Senior, menjabat Sebagai Ketua Umum PWI Pusat, Margiono memang dibekali banyak "perlengkapan". Nama. dan reputasinya cukup membanggakan.
Dia dikenal sebagai wartawan pemberani. Salah satu media yang dipimpinnya dulu,
Majalah " Detektif Romantika" pernah bikin geger Indonesia. Sampul depannya menampilkan Presiden Soeharto dalam bingkai kartu King.
Beritanya menggegerkan Indonesia.
Seperti bisa ditebak, dan sudah diperhitungkannya, media itu memang kena breidel penguasa. Margiono juga dapat sanksi dari organisasi PWI.
Margiono adalah wartawan dan direksi group media besar. " Jawa Pos". Dua puluh tahun terakhir ia mengembangkan grup media sendiri. "Rakyat Merdeka". Media ini termasuk berani.
Pernah dalam satu kurun, terutama di awal-awal,
"Rakyat Merdeka " menyajikan isu- isu sensitif yang menyerempet kekuasaan. Salah satu headline nya yang sempat digugat di pengadilan, berjudul : "Megawati Minum Solar " terbit di masa pemerintahan Megawati sebagai Presiden RI.
Margiono cerita, masa itulah dia kebingungan. Bersamaan di satu hari medianya menghadapi sidang gugatan di banyak pengadilan. Untuk mengatasinya, dia pun memutuskan mengangkat
11 pemimpin redaksi.
" Supaya semua sidang gugatan bisa dilayani," katanya.
Kenapa headline dari " Rakyat
Merdeka" keras semua? Suatu kali ia ditanya itu.
" Ini era yang kalau tidak berteriak keras, tidak ada yang mau perduli aspirasi rakyat," alasannya.
Koordinator wartawan Senior menanggapi bahwa Jurnalis itu bagaimana setiap hari atau bulannya ada beritanya yang terbit di Media tempatnya bekerja dan bisa dibuktikan di media sebagai BUKTI Kerja Jurnalis - mencari - Menyusun - memberitakan ke publik.
Sedangkan kartu itu punya waktu kedaluarsa diperpanjang sebelum habis waktunya dan bila tidak ada kontribusi pada perusahaan media akan dinon aktifkan.
Jadi setiap berita diharian atau mingguan di tabloid ada berita nya dan di majalah begitu juga harus membuat berita termuat dan setiap bulan memasukan berita lancar sebagai wartawan proaktif.
Karena Wartawan Yunior, Melenial dapat menilai dan mengerti tentang Jurnalis, "wartawan Kredibel " dengan menunjukan karya sebagai Bukti beritanya di PRINT disimpan dan dapat dilihat setiap saat, disimpan RAPI dikumpul sebagai ARSIP. MOTIVASI yang bagus untuk WARTAWAN SENIOR.