MARGIONO, Ketua Umum PWI Pusat. 2 Periode, dari Tahun (2008 - 2013) dan (2013-2018)
Beliau adalah KEMBANG HPN. Bersama Andi Ahmad, Wartawan Info Indonesia.
MARGIONO, Kenangan bersama di HPN 2019 ' - SURABAYA-JATIM
Infoindomaju.com - SURABAYA -Sebagai Ketua Umum PWI Pusat, Margiono memang dibekali banyak "perlengkapan". Nama dan reputasinya cukup membanggakan.
Dia dikenal sebagai wartawan pemberani. Salah satu media yang dipimpinnya dulu,
Majalah " Detektif Romantika" pernah bikin geger Indonesia. Sampul depannya menampilkan Presiden Soeharto dalam bingkai kartu King.
Seperti bisa ditebak, dan sudah diperhitungkannya, media itu memang kena breidel penguasa. Margiono juga dapat sanksi dari organisasi PWI.
Margiono adalah wartawan dan direksi group media besar. " Jawa Pos". Dua puluh tahun terakhir ia mengembangkan grup media sendiri. "Rakyat Merdeka". Media ini termasuk berani.
Pernah dalam satu kurun, terutama di awal-awal,
"Rakyat Merdeka " menyajikan isu- isu sensitif yang menyerempet kekuasaan. Salah satu headline nya yang sempat digugat di pengadilan, berjudul : "Megawati Minum Solar " terbit di masa pemerintahan Megawati sebagai Presiden RI.
Margiono cerita, masa itulah dia kebingungan. Bersamaan di satu hari medianya menghadapi sidang gugatan di banyak pengadilan. Untuk mengatasinya, dia pun memutuskan mengangkat
11 pemimpin redaksi.
" Supaya semua sidang gugatan bisa dilayani," katanya.
0Kenapa headline dari " Rakyat
Merdeka" keras semua? Suatu kali ia ditanya itu.
" Ini era yang kalau tidak berteriak keras, tidak ada yang mau perduli aspirasi rakyat," alasannya.
KEMBANG HPN.
Margiono telah tiada diagnosa, Positif COVID-19, Ia pergi sepekan sebelum menghadiri peringatan Hari Pers Nasional Tanggal, 7-9 Februari 2022 di - Kendari - Sulawesi Tenggara. .
Salah satu daya tarik HPN selama masa kepemimpinannnya, adalah dirinya sendiri. Dia adalah "kembang" HPN.
Kemampuannya berpidato memukau mulai wartawan muda dari daerah terpencil hingga orang nomor satu di Republik ini.
Saya kira pidato itu salah satu yang akan dikenang banyak orang dari Margiono. Ia hanya bisa ditandingi oleh Tarman Azzam, dalam urusan pidato.
Tarman adalah Ketua Umum PWI Pusat, juga dua priode, (1998-2003) dan (2003-2008) yang digantikan oleh Margiono. Tarman Azzam wafat 2016." di Ambon
Karena Serangan Jantung.(*)